Dampak Penambahan Lamtoro (Leucaena leucocephala) pada Pakan Terhadap Status Fisiologis Ternak Kambing Kacang (Capra aegragus hircus)

Impact of Additional Lamtoro (Leucaena leucocephala) to the Feed On The Physiological Status Of kambing kacang (Capra aegragus hircus)

Main Article Content

John Arnold Palulungan
Evi Warintan Saragih
Purwaningsih
Noviyanti

Abstract

Abstrak


This study aims to determine the impact of the physiological status of goats with a higher proportion of lamtoro leaves. Forage feed given to goats consisted of a combination of raja grass, Gamal and lamtoro leaves with the following composition: P1= Raja grass 50% + Gamal 50%; P2= Raja grass 40% + Gamal leaf 40% + Lamtoro leaf 20%; P3 = Raja grass 30% + Gamal leaf 30% + Lamtoro leaf 40%. In general, the provision of lamtoro leaves up to 40% of the total ratio did not have a negative impact on the kambing kacang growth and health. The rectal temperature and pulse count in goats were in the normal range for goats, but the respiration rate was twice the normal range. The high frequency of respiration is thought to be due to the high proportion of legumes in the ratio which can increase the amount of feed consumption due to the high palatability of the legumes. This will have an impact on the body's metabolism which is indicated by an increase in respiration. However, the high frequency of respiration in this study can also be caused by environmental factors (temperature and humidty) which were quite high during the study.


Keywords: Capra aegragus hircus; Goat; Leucaena leucocephala; Physiologis status.


 


Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pemberian lamtoro (Leucaena leucocephala) pada status fisiologi ternak kambing kacang. Proporsi daun lamtoro pada pakan ternak kambing diberikan berkisar antara 20-40%. Pemberian lamtoro dikombinasikan dengan pakan hijauan lain dengan komposisi sebagai berikut:  P1= Rumput raja 50 % + gamal 50% + lamtor (0%); P2= Rumput raja 40% +daun gamal 40% + daun lamtoro 20%; P3= Rumput raja 30% + daun gamal 30% + daun lamtoro 40%.  Secara umum pemberian daun lamtoro hingga 40% dari total ransum tidak memberikan dampak negatif terhadap status fisiologi ternak kambing kacang. Suhu rektal dan jumlah pulsus pada ternak kambing berada pada kisaran normal untuk ternak kambing, namun jumlah respirasi dua kali lipat dari kisaran normal. Tingginya frekwensi respirasi diuga disebagakan tingginya proporsi legum pada ransum yang dapat meningkatkan jumlah konsumsi pakan karena tingginya palatabilitas legum. Hal ini akan berdampak pada metabolisme tubuh yang diindikasikan dengan peningkatan respirasi. Namun demikian tingginya frekwensi respirasi pada penelitian ini dapat juga disebabkan faktor lingkungan (temperature dan kelembaban) yang cukup tinggi semasa penelitian.


Kata kunci: Capra aegragus hircus; Kambing kacang; Leucaena leucocephala; Status fisiologis

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Palulungan, J. A., Saragih, E. W., Purwaningsih, & Noviyanti, N. (2022). Dampak Penambahan Lamtoro (Leucaena leucocephala) pada Pakan Terhadap Status Fisiologis Ternak Kambing Kacang (Capra aegragus hircus): Impact of Additional Lamtoro (Leucaena leucocephala) to the Feed On The Physiological Status Of kambing kacang (Capra aegragus hircus). Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science), 12(1), 9 –. https://doi.org/10.46549/jipvet.v12i1.281
Section
Articles
Author Biographies

John Arnold Palulungan, Universitas Papua, Manokwari

Fakultas Peternakan, Universitas Papua, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Papua Barat, 98314

Evi Warintan Saragih, Universitas Papua, Manokwari. Indonesia

Fakultas Peternakan, Universitas Papua, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Papua Barat, 98314

Purwaningsih, Universitas Papua, Manokwari. Indonesia

Fakultas Peternakan, Universitas Papua, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Papua Barat, 98314

Noviyanti, Universitas Papua, Manokwari. Indonesia

Fakultas Peternakan, Universitas Papua, Jl. Gunung Salju, Amban, Manokwari, Papua Barat, 98314

References

Barkley M. 2009. The Normal Animal. Penn State Cooperative Extention Bedfort Country. Pennsylvania (US): The Pennsylvania State University.
Colville, J. 1991. Diagnostic Parasitology for Veterinary Technicians. American Veterinary Publications, Inc.5782. Thormwood. Drive Golete. California 93117 Page 19-24.
Daryatmo, J. (2010). Potensi nutrisi berbagai bahan pakan hijauan yang mengandung tanin dan efektivitasnya sebagai anti parasit dalam mendukung kinerja ternak kambing bligon (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Foeh, N., Datta, F. U., Ndaong, N., Detha, A., & Akal, R. (2021). Pengaruh Pakan terhadap Status Fisiologi Kambing Kacang (Capra aegragus hircus) dengan Pola Pemeliharaan Insentif di Daerah Lahan Kering. JURNAL KAJIAN VETERINER, 9(1), 8-12.
Harmoko dan Padang, 2019. Kondisi performa dan status fisiologis Kambing kacang dengan pemberian pakan Tepung Daun Jarak (jatropha gossypifolia) Fermentasi. Jurnal Peternakan Indonesia Vo1.21 (3):183.191.
Hidayat, R. 2017. Daya Cerna Nutrien Pada Kambing Dengan Suplementasi Daun Gamal Atau Lamtoro Berbasis Rumput Benggala. Skripsi. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Isnaeni W. 2006. Fisiologi Hewan. Kanisius.Yogyakarta
Karstan AH. 2006. Respon fisiologis ternak kambingyang dikandangkan dan ditambatkan terhadap konsumsi pakan dan air minum. J. Agroforestri. Vol 1, No 1.
Marhaeniyanto, E., & Susanti, S. 2017. Penggunaan Daun Gamal, Lamtoro, Kaliandra, dan Nangka Dalam Konsentrat Untuk Meningkatkan Penampilan Kambing Pejantan Muda. In Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang (Vol. 5, No. 1).
Nafifa, R. S. (2018). Kajian Nilai Nutrisi Tanaman Pada Program I-Jalapi Terhadap Pertumbuhan Sapi Di Labangka. Universitas Mataram.
Putri, A. G. M., Purnomoadi, A., & Purbowati, E. (2016). BOBOT BADAN, TINGGI PINGGUL, LEBAR PINGGUL DAN PANJANG PINGGUL KAMBING KACANG BETINA DI KABUPATEN KARANGANYAR (Body Weight, Hip Height, Hip Width, and Hip Length of Kacang Goat in Karaganyar Regency). Animal Agriculture Journal, 3(2), 221–229. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/aaj/article/view/11476
Sahaba, L. O., Hafid, H., & Pagala, M. A. (2018). Pertumbuhan kambing peranakan ettawa pada pemberian daun lamtoro dan daun manggrove dengan kombinasi yang berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis, 5(1), 36–41. https://doi.org/10.33772/jitro.v5i1.4664
Sianipar, J., & Batubara, A. (2005). Efisiensi Nutrisi Pada Kambing Kosta, Gembrong Dan Kacang. 7.
Smith J.B., Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan Dan Penggunaan Hewan Percobaan Di Daerah Tropis. Jakarta (Indonesia). UI Press.
Tresia, G. E., & Evvyernie, D. 2019. Status Fisiologis Kambing Peranakan Etawah Laktasi yang Diberi Ransum Berbasis Ampas Kurma. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (pp. 391-399).
Yani, A. B. P. P., dan Purwanto, B. P. 2006. Pengaruh iklim mikro terhadap respons fisiologis sapi peranakan Fries Holland dan modifikasi lingkungan untuk meningkatkan produktivitasnya (ulasan). Media Peternakan, 29(1).
Wuryanto, I. P. R., Darmoatmojo, L. M. Y. D., Dartosukarno, S., Arifin, M. Dan Purnomoadi, A. 2010. Produktivitas Respon Fisiologis dan Perubahan Komposisi Tubuh Pada Sapi Jawa Yang Diberi Pakan Dengan Tingkat Protein Berbeda. Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner. Universitas Diponegoro. Semarang

Most read articles by the same author(s)