Karakteristik Peternak Sapi di Sentra Produksi Ternak Potong Di Kabupaten Sorong

Characteristics of Cattle Breeders in Beef Cattle Production Centers in Sorong Regency

Authors

  • Seblum Indey Universitas Papua, Manokwari, Indonesia
  • Evi Warintan Saragih Universitas Papua, Manokwari, Indonesia
  • Budi Santoso Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46549/jipvet.v11i3.257

Keywords:

Beef cattle, Development, Potential, Production, Sorong, Pengembangan, Potensi, Produksi, Sapi potong

Abstract

Abstract

The development of beef cattle needs to be supported by regional potential which includes natural resources and human resources. Sorong Regency is one of the areas for beef cattle development in West Papua Province. This research was conducted for three months, from February to April 2021. The study was conducted in four districts that have a high population of beef cattle in Sorong Regency, West Papua Province. namely Salawati District, Segun District, Mayamuk District, and Moisegen. This research was conducted using a survey method with interview techniques and field observations. Breeding experience, education, age have a relationship with the number of livestock kept. The result showed that farmers were in the productive age and had low education. The traditional rearing with extensive system was a common management practice with less than six cows per household.   The experience of rearing cattle, age and education had a correlation with number of cows per household (r<0.05). However, there was not very strong relationship with the variable number of beef cattle. The land area factor does not affect the number of livestock and education was not influence management system.  It concluded that livestock activity purposed was not up to business level but it was only for saving purposes. 

Keywords: Beef cattle; Development; Potential; Production; Sorong

 

Abstrak

Pengembangan ternak potong perlu didukung oleh potensi wilayah yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya manusia. Kabupaten Sorong merupakan salah satu wilayah pengembangan ternak potong di Provinsi Papua Barat. Penelitian dilakukan di empat distrik yang memiliki populasi ternak sapi potong yang cukup tinggi di Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. yaitu Distrik Salawati, Distrik Segun, Distrik Mayamuk, dan Moisegen, pada bulan Februari sampai dengan April 2021. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei dengan teknik wawancara dan observasi lapangan. Kriteria responden pada penelitian ini adalah memiliki sapi > 3 ekor dan memiliki pengalaman beternak lebih dari 3 tahun.  Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik peternak antara lain: berada pada usia produktif, memiliki pendidikan yang cukup rendah, pengalaman beternak yang cukup lama dan tingkat kepemilikan ternak yang rendah. Sistem pemeliharaan ternak bersifat tradisional dengan pemberian pakan dan pengobatan seminimal mungkin. Pengalaman beternak, pendidikan, umur memiliki hubungan dengan jumlah ternak yang dipelihara. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefiesien korelasi r= (r <0.05). Pengalaman beternak dan pendidikan memiliki keeratan hubungan yang tidak terlalu kuat terhadap variabel jumlah ternak sapi potong. Faktor luas lahan tidak mempengaruhi jumlah ternak yang dipelihara. Hal ini dikarenakan sistem pemeliharaan yang dilakukan peternak dominan dengan sistem umbar terbatas dan pemberian pakan ditambah dari sumber lain seperti pinggir jalan dan sumber lain. Faktor luas lahan tidak mempengaruhi jumlah ternak yang dipelihara. Berdasarkan hasil penelitian ini  dapat disimpulkan bahwa peternak di sentra peternakan sapi Kabupaten Sorong masih bersifat tradisional yang bertujuan untuk tabungan keluarga dan secara umum belum berorientasi bisnis.

Kata kunci: Pengembangan; Potensi; Produksi; Sapi potong; Sorong.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Seblum Indey, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Pascasarjana Program Studi Ilmu Peternakan, Universitas Papua

Evi Warintan Saragih, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak, Fakultas Peternakan,  Universitas Papua

Budi Santoso, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Papua

References

BPS (Badan Pusat Statistik). 2019. Kabupaten Sorong Dalam Angka. BPS, Papua Barat https://sorongkab.bps.go.id - 22 Agustus 2020.
BPS (Badan Pusat Statistik). 2020. Populasi Ternak Sapi di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 – 2018. https://papuabarat.bps.go.id - 26 Mei 2020.
Budiharsono dan Sugeng. 2001. Teknis Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2019. Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Sorong Tahun 2019. Laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2018. Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan. Populasi Sapi Potong Tahun 2014 – 2018. https://ditjennak.pertanian.go.id - 25 Mei 2020.
Fariani A. 2008. Pengembangan Ternak Ruminansia Berdasarkan Ketersediaan Lahan Hijauan dan Tenaga Kerja di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. J. Indon.Trop. Agric., 33(2):145 – 157.
Halim S. 2017. Pengaruh Karakteristik Peternak Terhadap Motivasi Beternak Sapi Potong Di Kelurahan Bangkala Kecamatan Maiwa. [Skripsi]. Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar
Hartono B. 2012. Peran Daya Dukung Wilayah Terhadap Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Madura. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 13(2): 316-326.
Hendayana R. 2003. Aplikasi Metode Location Questiont (LQ) Dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Informatika Pertanian. 12: 1-21.
Hidayah N, Artdita CA dan Lestari FB. 2019. Pengaruh Karakteristik Peternak Terhadap Adopsi Teknologi Pemeliharaan pada Peternak Kambing Peranakan Ettawa di Desa Hargotirto Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Bisnis dan Manajemen (Journal of Business and Management). 19(1): 1-10.
Murwanto, A.G. 2008. Karakteristik Peternak dan Tingkat Masukan Teknologi Peternakan Sapi Potong di Lembah Prafi Kabupaten Manokwari. Jurnal Ilmu Peternakan. 3(1): 8 – 15.
Nurlaila S, Riszqina, Suparno dan Heryadi AY. 2017. Daya Dukung Pengembangan Ternak Sapi Potong di Kabupaten Pamekasan. Fakultas Pertanian Universitas Madura Pamekasan. Seminar Nasional Peternakan 3 tahun. Universitas Hasanuddin Makassar, 18 September 2017.
Padmowihardjo S. 1978. Beberapa Konsepsi Proses Belajar dan Implikasinya. [Makalah]. Institut Pendidikan Latihan dan Penyuluhan Pertanian Ciawi. Bogor.
Riszqina. 2014. Performa Usaha Ternak Sapi Madura Sebagai Sapi Potong, Sapi Karapan dan Sapi Sonok di Pulau Madura. Ringkasan Disertasi. Program Studi Doktor Ilmu Peternakan Program Pascasarjana Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang.
Santosa SI, Setiadi A dan Wulandari R. 2013. Analisis Potensi Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Perah dengan Menggunakan Paradigma Agribisnis di Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali. Buletin Peternakan. 37(2): 125-135.
Setiawan, N. 2007. Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel KrejcieMorgan: Telaah Konsep Dan Aplikasinya. Makalah disampaikan pada Diskusi Ilmiah Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung.
Supriyanto, Fidin NI, Nurdayati dan Zuliyana I. 2020. Pengaruh Karakteristik Peternak Terhadap Motivasi Beternak di Desa Kalirejo,
Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Prosiding Seminar Nasional. Polbangtan Yogyakarta Magelang.
Tomatala GSJ. 2004. Pemanfaatan Media Komunikasi Dan Perilaku Usaha Peternak Sapi Potong. Kasus Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Wardhani A. 1994. Hubungan Karakteristik Demografis dan Motivasi Peternak dengan Penggunaan sumber-Sumber Informasi Tentang Ayam Buras Di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Downloads

Published

2022-01-01