Pemeriksaan Status Kesehatan Hewan Kurban Dalam Situasi Wabah Covid-19 di Kabupaten Manokwari

Monitoring the Health Status of Qurban Animals in a Covid-19 Outbreak Situation in Manokwari Regency

Main Article Content

Priyo Sambodo
Isti Widayati
Dwi Nurhayati
Alnita Baaka
Rizki Arizona

Abstract

ABSTRACT 

The activity was carried out to determine the health status of qurban animals and the worthiness of the qurban meat during eid al-Adha in Manokwari Regency through antemortem and postmortem examinations along with the application of health protocols during the Covid-19 pandemic. Six hundred fifty-six beef cattle were examined. The antemortem examination includes the observation of the general condition, eye mucosa, anus, and fecal matter. The liver and rumen were examined through direct observation (inspection) of the presence of worm parasites. Covid-19 health protocol observations were carried out on butchers, meat officers, and the facilities around the activity. The data were analyzed descriptively and presented in percentages and figures. The average Body Condition Score (BCS) of the cattle was 3 to 4. The locomotion and skin turgor was normal. In general, the examined meat was fit for consumption. The eye mucosa color in the examined cows was pink. The anus condition of all the cows examined is clean and the stool consistency is soft. A total of 106 livers (16.16%) had fasciolosis and 89 rumens (13.57%) were positively infested with Paramphistomum sp. Most of the slaughter places have implemented health protocols with body temperature checks, washing their hands when entering the slaughtering area and most of the workers have to wear a mask. 

Keywords: Qurban Animals; Heartworms; Covid-19

 

ABSTRAK 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan hewan kurban dan kelayakan daging kurban di Kabupaten Manokwari melalui pemeriksaan antemortem dan postmortem dan penerapan protokol kesehatan selama wabah covid-19. Hewan yang diperiksa adalah sapi dengan jumlah sebanyak 656 ekor. Pemeriksaan terdiri atas ante-mortem meliputi pemeriksaan keadaan umum, mukosa mata, anus dan feses dengan cara inspeksi dan pemeriksaan post-mortem, meliputi: hati dan rumen yang dilakukan dengan pengamatan langsung (inspeksi) keberadaan parasit cacing dalam organ periksa. Pengamatan protokol kesehatan covid-19 dilakukan pada: petugas jagal, petugas daging, petugas jeroan dan fasilitas disekitar kegiatan berlangsung. Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam persen dan gambar. Rerata Body Condition Score (BCS) sapi yang disembelih adalah 3 sampai 4. Lokomosi 100% dan turgor kulit normal. Secara umum daging yang diperiksa layak dikonsumsi. Rerata warna mukosa mata pada sapi yang diperiksa adalah merah muda. Keadaan anus dari seluruh sapi yang diperiksa adalah bersih dan konsistensi fesesnya lunak. Sebanyak 106 organ hati sapi (16,16%) yang diperiksa mengalami fasciolosis dan sebanyak 89 rumen (13,57%) positif terinfestasi Paramphistomum sp. Sebagian besar tempat penyembelihan telah melakukan protokol kesehatan berupa pemeriksaan suhu tubuh, wajib cuci tangan saat memasuki area penyembelihan dan sebagian besar petugas jagal, petugas daging dan petugas jeroan telah mengenakan masker. 

Kata Kunci: Hewan Kurban; Cacing Hati; Covid-19

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles
Author Biographies

Priyo Sambodo, Universitas Papua, Manokwari

Fakultas Peternakan

Isti Widayati, Universitas Papua, Manokwari

Fakultas Peternakan

Dwi Nurhayati, Universitas Papua, Manokwari

Fakultas Peternakan

Alnita Baaka, Universitas Papua, Manokwari

Fakultas Peternakan

Rizki Arizona, Universitas Papua, Manokwari

Fakultas Peternakan

References

Akoso B T, 1996, Kesehatan Sapi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Baker DG. 2007. Flynn’s Parasites of Laboratory Animals. 2nd edition. Blackwell Publishing. Iowa.0 USA.
CDC. 2014. Food Safety. Centers for Disease Control and Prevention. Atlanta. USA.
Darmin SP, Yuliza F, Sirupang M. 2016. Prevalensi Paramphistomiasis Pada Sapi Bali Di Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone. JIIP 2(2): 149-161.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari. 2020. Laporan Jumlah Pemotongan Hewan Kurban Tahun 2020. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Manokwari. Manokwari.
Dirjen PKH. 2020. Buku Saku Pelaksanaan Pemotongan Hewan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Nonalam Corona Virus Disease (Covid-19). Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kementerian Pertanian RI. Jakarta.
Graham-Brown J, Williams DJL, Skuce P, Zadoks RN, Dawes S, Swales H, Van Dijk J. 2019. Composite Fasciola hepatica faecal egg sedimentation test for cattle. Veterinary Record. 184(19): 1-8.
Hadi RW, Setiawan I dan Sumardi. 2011. Perancangan Alat Pendeteksi Kualitas Daging Sapi Berdasar Warna dan Bau Berbasis Mikrokontroler Atmega32 Menggunakan Logika Fuzzy. Transmisi. 13(1): 21-26
Mas-Coma MS, Esteban JG, Bargues MD. 1999. Epidemiology of human fascioliasis: a review and proposed new classification. Bulletin of the World Health Organization. WHO.
MUI, 2009. Fatwa MUI Nomor 12 tahun 2009 tentang Standar Sertifikasi Penyembelihan Halal. MUI Pusat Bidang POM dan IPTEK. Jakarta.
MUI, 2020. Fatwa MUI Nomor 36 tahun 2020 tentang Shalat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban saat Wabah Covid-19. Majelis Ulama Indonesia Pusat. Jakarta.
Nyirenda SS, Sakala M, Moonde L, Kayesa E, Fandamu P, Banda F and Sinkala Y. 2019. Prevalence of bovine fascioliasis and economic impact associated with liver condemnation in abattoirs in Mongu district of Zambia. Veterinary Research.15(33): 1-8.
Purwaningsih, Noviyanti, dan Putra RP. 2017. Distribusi dan Faktor Risiko Fasciolosis pada Sapi Bali di Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Acta Veterinaria Indonesiana. 5(2): 120-126.
Subronto. 2001. Ilmu Penyakit Ternak II. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tainmeta HA, Kune P, Lay WA. 2016. Hubungan skor kondisi tubuh dan berat badan induk sapi bali dengan berat lahir dan berat badan pedet umur satu bulan. Jurnal Nukleus Peternakan. 3(1):17-23
Taira N, Yoshifuji H, Boray JC. 1997. Zoonotic potential of infection with Fasciola spp. by consumption of freshly prepared raw liver containing immature flukes. International Journal for Parasitology, 1997, 27: 775-779.

Most read articles by the same author(s)