Konservasi terumbu karang dengan bioreeftek di Perairan Kampung Bakaro Manokwari Papua Barat

Coral reefs conservation with bioreeftech in the Beach of Bakaro Village Manokwari West Papua

Main Article Content

Rina Mogea
Alce I. Noya
Tresia S. Tururaja
Rahmat Lamadi
Jeanifer G. Tandililing
Aninda Puspasari
Sevian A. Maahury
Iskandar Bakri

Abstract

ABSTRACT 


Bakaro Beach is one of the beach tourist destinations in Manokwari and is known as a fish calling place. Unfortunately this place was damaged due to fishing using bombs or tubas. The aim of this service activity is to provide an understanding of the importance of coral reef ecosystems and how to restore coral reefs using bioreeftek, ie technology that uses coconut shells as a medium for attaching coral planula larvae to form new individuals (coral). This is done to create new habitat or restore damaged coral. This technology is easy because it uses simple tools, using coconut shells as the main material and the process is not difficult, besides all the materials used are environmentally friendly. Coconut shells function as a place or container for coral planula larvae to settle after the larvae attach to the coconut shell substrate and are then transferred to damaged coral reefs. With the development of bioreeftek, it has become a new focus in preserving coral reef ecosystems. 


Keywords: Coral Reef Restoration; Bioreeftek; Coconut Shells; Bakaro Beach; Environmental Conservation


 


ABSTRAK


Pantai Bakaro tempat ini sebagai salah satu destinasi wisata pantai yang ada di Manokwari dan dikenal dengan tempat pemanggilan ikan.  Sayangnya tempat ini mengalami kerusakan akibat pengambilan ikan dengan menggunakan bom atau tuba. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu memberi pemahaman mengenai pentingnya ekosistem terumbu karang dan cara melakukan pemulihan terumbu karang dengan bioreeftek yaitu teknologi yang memakai tempurung kelapa sebagai media menempelnya larva planula karang sampai membentuk individu baru (karang). Hal ini dilakukan untuk menciptakan habitat baru atau memulihkan kembali karang yang rusak.  Teknologi ini mudah sebab menggunakan alat sederhana yaitu tempurung kelapa sebagai bahan utama dan proses pengerjaannya tidak sulit, disamping itu juga semua bahan yang digunakan ramah lingkungan. Tempurung kelapa berfungsi untuk tempat atau wadah dari larva planula karang menetap setelah larvanya menempel pada subtrat tempurung kelapa maka dipindahkan ke terumbuh karang yang rusak. Dengan menggembangkan bioreeftek ini menjadi tumpuan baru dalam melestarikan ekosistem terumbu karang.


Kata kunci: Pemulihan Terumbu Karang; Bioreeftek; Tempurung Kelapa; Pantai Bakaro; Pelestarian Lingkungan 

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Mogea, R., Noya, A. I. ., Tururaja, T. S. ., Lamadi, R. ., Tandililing, J. G. ., Puspasari, A. ., Maahury, S. A. ., & Bakri, I. . (2024). Konservasi terumbu karang dengan bioreeftek di Perairan Kampung Bakaro Manokwari Papua Barat: Coral reefs conservation with bioreeftech in the Beach of Bakaro Village Manokwari West Papua. IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(3), 120–125. https://doi.org/10.46549/igkojei.v5i3.479
Section
Articles
Author Biographies

Alce I. Noya, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Program Pascasarjana, Universitas Papua, Jl. Gunung Salju Amban, Manokwari

Tresia S. Tururaja, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Ilmu Lingkungan PPs, Universitas Papua, Jl. Gunung Salju Amban, Manokwari

Rahmat Lamadi, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Magister Biologi, Universitas Papua, Jl. Gunung salju Amban, Manokwari

Jeanifer G. Tandililing, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Magister Biologi, Universitas Papua, Jl. Gunung salju Amban, Manokwari

Aninda Puspasari, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Magister Biologi, Universitas Papua, Jl. Gunung salju Amban, Manokwari

Sevian A. Maahury, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Magister Biologi, Universitas Papua, Jl. Gunung salju Amban, Manokwari

Iskandar Bakri, Universitas Papua, Manokwari, Indonesia

Magister Biologi, Universitas Papua, Jl. Gunung salju Amban, Manokwari

References

Allen GR, Erdmann MV. 2009. Reef fishes of the bird’s head peninsula, West Papua, Indonesia. Check list, 5(3); 587- 628. Doi : 10.15560 /5.3.587.

Andrianto T, Sugiama G. 2016. The Analysis of Potential 4A’s Tourism Component in the Selasari Rural Tourism Pangandaran, West Java. Asia Tourism Forum 2016 – The 12th Biennial Conference of Hospitality and Tourism Industry in Asia. Page 0138-0144.

Koroy KI, Wahab S, Popa. 2021. Rancang bangun media pertumbuhan karang dengan menggunakan metode bioreeftek. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 5(2); 137-143.

Koroy K, Wahab D, Alwi RN, Nur, Nurafni, Asy’ari. 2021. Transplantasi terumbu karang menggunakan media bioreeftek di perairan pulau Dodola Kabupaten Pulau Morotai. Journal of Khairun Community Services, 1(1); 54-60.

Lapadi I, Widiastuti N, Irmawati F, Mudjirahayu PB, Pattiasina TF, Manangkalangi E, Sabariah V. 2023. Peningkatan Fasilitas Penangkaran Penyu Melalui Pembuatan Bak Penangkaran, Pondok Wisata dan Media Penyuluhan. IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2); 104–111. https://doi.org/10.46549/igkojei.v4i2.380.

Nasution MA, Munandar. 2018. Efisiensi bioreeftek sebagai media pertumbuhan karang di Pulau Rubiah Sabang. Jurnal Perikanan Tropis, 5(2); 207-215.

Romimohtarto K, Juwana S. 2007. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Penerbit Djambatan. Jakarta. hal 1-540.

Subhan B, Madduppa H, Arafay D, Soedharma D. 2014. Bisakah Transplantasi Karang Perbaiki Ekosistem Terumbuh Karang? Risalah Kebijakan Petanian dan Lingkungan. https://doi.org/10.20957/jkebijakan.vli3.10292.

Supriharyono. 2000. Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tumion FF, Sadri LW, Sasongko. 2017. Bioreeftek Untuk konsewervasi terumbu karang di kecamatan Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang. Jurnal Agromix, 8(1); 18-24.

Most read articles by the same author(s)