Pengaruh Penambahan Aspergilllus niger terhadap Kandungan Nutrien pada Proses Fermentasi Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao)

Effect of Adding Aspergillus niger on the Nutrient Content in the Fermentation Process of Cocoa Pods

Authors

  • Engkus Ainul Yakin Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo
  • Ahimsa Kandi Sariri Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
  • Sri Sukaryani Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

DOI:

https://doi.org/10.46549/jipvet.v10i2.109

Keywords:

Aspergillus niger; fermentasi; lignin; kulit buah kakao

Abstract

Abstract

This research goal is to determine the nutrient content increased and decreased lignin content of cocoa pod fermented by Aspergillus niger. The assessment method was performed using the three treatments and four replications. T0 = cocoa pod fermentation without the addition of Aspergillus niger, T1 = cocoa pod fermentation by the addition of 5% Aspergillus niger, and T2 = cocoa pod fermentation by the addition of 10% of Aspergillus niger. Fresh cocoa pods were chopped to a size of 1-2 cm. Some of the cocoa pods are directly chopped, rolled, and dried while the rest are supplemented with Aspergillus niger. The mixture is stored within an aerobic medium for seven days. Observed variables include dry matter (DM), crude protein (CP), crude fiber (CFt), crude fat (CF), and lignin. Data were analyzed with analysis of variance unidirectional pattern (Oneway ANOVA) of the completely randomized design (completely randomized design), then if there are significant differences will be further tested by Duncan multiple range test. The results showed that cocoa pod fermented with A. niger decrease of dry matter, crude fat, crude fiber, and lignin. The conclusion is the addition of Aspergillus niger 5% will lower the lignin content (5.38%) compared to without the addition of Aspergillus niger (7.84%).

Keywords: Aspergillus niger; Cocoa pod; Fermentation; Lignin

 

Abstrak

Penelitian dilakukan untuk mengetahui peningkatan kandungan nutrien dan penurunan kandungan lignin dari kulit buah kakao (KBK) yang difermentasi dengan A. niger. Metode penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan tiga perlakuan dan empat ulangan. P0 = KBK fermentasi tanpa penambahan A. niger, P1 = KBK fermentasi dengan penambahan 5% A. niger, dan P2=KBK fermentasi dengan penambahan 10% A. niger . KBK segar  dicacah dengan ukuran 1-2 cm. Sebagian KBK yang dicacah langsung dikeringkan kemudian digiling dan sebagian lainnya diberi penambahan A. niger. Campuran dimasukkan ke dalam wadah aerob selama 7 hari. Penelitian ini dirancang menggunakan desain penelitian rancangan acak lengkap. Variabel yang diamati meliputi kandungan bahan kering (BK), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK) dan lignin. Data dianalisis menggunakan sidik ragam pola searah (oneway ANOVA) dan dilanjutkan uji jarak berganda Duncan (Duncan multiple range test/DMRT), apabila nilai P<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi kulit buah kakao dengan A. niger menurunkan kandungan air, lemak kasar, serat kasar dan lignin. Disimpulkan bahwa penambahan A. niger 5% dapat menurunkan kandungan lignin (5,38%) dibandingkan dengan tanpa penambahan A. niger 10% (7,84%).

Kata kunci : Aspergillus niger; Fermentasi; Kulit buah kakao; Lignin

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Ahimsa Kandi Sariri, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Sri Sukaryani, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

References

Addleman K. and Archibald F. 1993. Kraft Pulp Bleaching and Delignification by Dikaryons and Monokaryon of Trametes versicolor. Applied and Environmental Microbiology, 59(1): 266-273
Alemawor F., Dzogbefia V. P., Oddoye E. O. K. and Oldham J. J. H.. 2009. Enzyme cocktail for enhancing poultry utilization of cocoa pod husk composition. Scientific Research and Essay. 4(6): 555-559.
Christensen R. 1996. Analysis of variance, Design and Regession: Applied Statistical Methods. Chapman and Hall. London
Dozoretz C.G., Rothschild N. and Hadar Y. 1993. Over production of lignin Peroxidase by Phanerochaete chrysosporium BKM-F1767. Applied and Environmetal Microbiology, 59(6): 1919-1926
Hamid H., Purwadaria, T. Haryati T. dan Sinurat P. 1999. Perubahan nilai bilangan peroksida bungkil kelapa dalam proses penyimpanan dan fermentasi dengan Aspergillus niger. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. 4: 101-106.
Hardianto R. dan Sunandar N. 2009. Petunjuk Teknis Pembuatan Pakan Lengkap untuk Ternak Ruminansia. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian
Laconi E. B. 1998. Peningkatan Mutu Pod Cacao Melalui Amoniasi dengan Urea dan Biofermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium serta Penjabarannya ke dalam Formulasi Ransum Ruminansia. Disertasi. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Lateef A., Oloke E. B. G. Kana S. O., Oyeniyi O. R., Onifade A. O., Oyeleye O. C., Olasadu A. O. and Oyelami. 2008. Improving the quality of agro-wastes by solid-state fermentatiton ; Enhanced antioxidant activities and nutritional qualities. Journal of Microbiology and Biotechnology. 24: 2369-2374. DOI : 10.1007/s11274-008-9749-8.
Munier F. F. 2009. Potensi ketersediaan kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) sebagai sumber pakan alternatif untuk ternak ruminansia di Darah Istimewa Yogyakarta. Pros. Sem. Nas. Teknologi Peterrnakan dan Veteriner, Bogor 13-14 Agustus 2009. 752-759.
Munier F.F., Ardjanhar A., Fadjar U., Priyanto D., Syafruddin, Femmi N.F., Langsa Y. dan Wiryadiputra S. 2005. Laporan hasil pengkajian pengembangan sistem usaha tani integrasi kambing dan kakao di Sulawesi Tengah TA. 2005. Kerjasama BPTP Sulteng dengan LRPI Bogor dan Puslitbangnak Bogor.
Nasrullah dan Ella A. 1993. Limbah Pertanian dan Prospeknya Sebagai Sumber Pakan Ternak di Sulawesi Selatan. Makalah. Ujung Pandang.
Orth A. B., Royse D.J. and Tien M. 1993. Ubiquity of Lignin Peroxidase among Various Wood-Degrading Fungi. Applied Environmental Microbiology. 59(12): 4017-4023
Rinduwati dan Ismartoyo. 2002. Karakteristik degradasi beberapa jenis pakan (in sacco) dalam rumen ternak kambing. Bulletin Nutrisi dan Makanan Ternak 31: 1 – 14.
Smith T. 2002. On-farm treatment of straw and stover with urea. Proc. Of The Final Review Meeting of an IAEA Technical Co-Operation Regional AFRA Project. Cairo Egypt. 25-29 Nov 2000. Oraganized by FAO/IAEA Division of Nuclear Tecniques in Food and Agriculture. pp 15-22.
Srinivasan C., Souza T. M. D., Boominathan K. and Reddy C. A. 1995. Demonstration of Laccase in the White Rot Basidiomycete Phanerochaete chrysosporium. Applied Environmental Microbiology. 61(2): 4274-4277.
Suparjo K.G., Wiryawan E. B. Laconi dan Mangunwidjaja D. 2009. Perubahan komposisi kimia kulit buah kakao akibat penambahan mangan dan kalsium dalam biokonversi dengan kapang Phanerocahete chrysosporium. Media Peteternakan 32. (3) : 203-210.
Sutikno A. I., Haryati T. dan Darma J. 1994. Perbaikan kualitas gizi pod coklat melalui proses fermantasi. Buku 2. Pros. Sem. Sains dan Teknologi Peternakan. Pengolahan dan dan Komunikasi Hasil-Hasil Penelitian, Ciawi-Bogor 25-26 Januari 1994. Balitnak, Puslitbangnak., Badan Litbangtan., Bogor. 753-76.
Toha A. H. A. 2005. Biokimia : Metabolisme Biomolekul. Cetakan Kedua. Alfabeta, Bandung. pp 99-121.

Downloads

Published

2020-09-28