Komposisi Nutrien dan Mineral Silase Sabut Kelapa Muda pada Berbagai Level Penambahan Dedak Padi

Minerals And Nutrient Composition Of Young Coconut Husk Silage With Different Concentrations Of Rice Bran

Authors

  • Emilia Martha Narek Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Floriana Petrosa Un Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Bernadete Barek Koten Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Redempta Wea Politeknik Pertanian Negeri Kupang
  • Aholiab Aoetpah Politeknik Pertanian Negeri Kupang

DOI:

https://doi.org/10.46549/jipvet.v11i1.154

Keywords:

Nutrient, Minerals, Rice bran, Silage, Young coconut husk

Abstract

Abstract

The objective of this study was to evaluate minerals and nutrient composition of young coconut husk silage fermented with rice bran at different concentrations. The study was conducted for seven months in the Laboratory of Feed Technology of State Agricultural Polytechnic of Kupang. A completely randomised design was employed with four treatments and five replicates. The treatments were young coconut husk without rice bran (P0) or the husk plus 4% (P1), 8% (P2) or 12% (P3) of rice bran out of the silage total weight. Variables measured were dry matter, ash, crude protein, crude lipid, crude fibre, Calcium, Potassium and Phosphorus. Analysis of variance showed that rice bran significantly (P<0.01) affects all variables measured. The Duncan’s range multiple test showed that 12% and 4% were the best rice bran concentrations to increase nutrient content and minerals of the silage, respectively. It can be concluded that adding 12% of rice bran to young coconut husk silage increased dry matter, ash, crude protein and crude lipid but reduced Calcium and Potassium. Crude fibre and Phosphorus increased at the inclusion of 8% rice bran.

 Key words: Nutrient; Minerals; Rice bran; Silage; Young coconut husk.

 

Abstrak

Penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi komposisi nutrien dan mineral silase sabut kelapa muda pada berbagai level penambahan dedak padi, telah dilaksanakan selama 7 bulan di Laboratorium Teknologi Pakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang, dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan yang terdiri dari P0 : sabut kelapa muda tanpa dedak padi, P1 : sabut kelapa muda + 4% dedak padi, P2 : sabut kelapa muda + 8% dedak padi, P3 : sabut kelapa muda + 12% dedak padi dengan 5 kali ulangan. Variabel yang diukur adalah kadar bahan kering (BK), kadar abu, kadar protein kasar (PK), kadar lemak kasar (LK), kadar serat kasar (SK), kadar kalsium (Ca), kadar kalium, dan kadar fosfor. Analisis ragam menunjukkan bahwa level dedak padi yang berbeda berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar BK, kadar abu, kadar PK, kadar LK, kadar SK, kadar Ca, kadar K, dan kadar P. Uji Duncan memperlihatkan level dedak 12% menghasilkan nutrien terbaik dan level 4% menghasilkan kadar mineral terbaik. Disimpulkan bahwa penambahan level dedak padi hingga 12% dapat meningkatkan kadar BK, kadar abu, kadar PK, dan kadar LK. tetapi menurunkan kadar Ca dan kadar K. Kadar SK  dan P meningkat hingga penambahan level dedak padi 8%.

Kata kunci : Dedak padi; Kadar nutrient; Kadar mineral; Silase; Sabut kelapa muda.  

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Emilia Martha Narek, Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Program Studi Teknologi Pakan Ternak

Floriana Petrosa Un, Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Program Studi Teknologi Pakan Ternak

Bernadete Barek Koten, Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Program Studi Teknologi Pakan Ternak

Redempta Wea, Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Program Studi Produksi Ternak

Aholiab Aoetpah, Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Program Studi Teknologi Pakan Ternak

References

Adeyi O. 2010. Proximate Composition Of Some Agricultural Wastes In Nigeria And Their Potential Use In Activated Carbon Production. J. Appl. Sci. Environ. Manage 14(1): 55–58, Www.Bioline.Org.Br/Ja
Amrullah F. Liman L. dan Erwanto E. 2015. Pengaruh Penambahan Berbagai Jenis Sumber Karbohidrat Pada Silase Limbah Sayuran Terhadap Kadar Lemak Kasar, Serat Kasar, Protein Kasar Dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu 3(4): 221–227, Https://Doi.Org/10.23960/Jipt.V3i4.1102.
Anas M. R. dan Syahrir D. 2017. Pengaruh Penggunaan Jenis Aditif Sebagai Sumber Karbohidrat Terhadap Komposisi Kimia Silase Rumput Mulato. J. Agrisains 18(1): 13–22, Http://Jurnal.Untad.Ac.Id/Jurnal/Index.Php/Agrisains/Article/View/9929
Barokah Y. Ali A. dan Erwan E. 2018. Nutrisi Silase Pelepah Kelapa Sawit Yang Ditambah Biomassa Indigofera (Indigofera Zollingeriana). Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan 20(2): 59–68, Https://Doi.Org/10.22437/Jiiip.V20i2.4772.
Basri B. Nurhaedah N. dan Fitriani F. 2019. Kandungan Kalsium (C) Dan Fospor (P) Silase Kombinasi Jerami Padi Dan Daun Lamtoro Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Bionature 20(1): 21–26, Https://Doi.Org/10.35580/Bionature.V20i1.9756.
Chrysostomus H. Y. Koni T. N. I. And Foenay T. A. Y. 2020. Pengaruh Berbagai Aditif Terhadap Kandungan Serat Kasar Dan Mineral Silase Kulit Pisang Kepok. Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis (Journal Of Tropical Animal And Veterinary Science) 10(2): 91–97, Https://Doi.Org/10.46549/Jipvet.V10i2.100
Gomez K. A. dan Gomez A. A. 2010. Prosedur Statistik Untuk Penelitian Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia.
Hading A. R. 2014. Kandungan Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar Dan Betn Silase Pakan Lengkap Berbahan Dasar Rumput Gajah Dan Biomasa Murbei. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Irianingrum R. 2009. Kandungan Asam Fitat Dan Kualitas Dedak Padi Yang Disimpan Dalam Keadaan Anaerob. Ipb (Bogor Agricultural University), Bogor.
Jaelani A. Gunawan A. And Asriani I. 2014. Pengaruh Lama Penyimpanan Silase Daun Kelapa Sawit Terhadap Kadar Protein Dan Serat Kasar. Ziraa’ah Majalah Ilmiah Pertanian 39(1): 8–16, Https://Doi.Org/10.31602/Zmip.V39i1.29.
Kismiati S. Yuwanta T. Zuprizal And Supadmo. 2012. The Performance Of Laying Hens Fed Different Calcium Source. Journal Of The Indonesian Tropical Animal Agriculture 37(4): 263–270, Https://Doi.Org/10.14710/Jitaa.37.4.263-270.
Koten B. B. 2010. Kandungan Nutrien Silase Buah Semu Jambu Mete Sebagai Pakan Pada Berbagai Level Tepung Gaplek Dan Lama Pemeraman. Partner. Buletin Pertanian Terapan 17(2): 120–126, Https://Doi.Org/10.35726/Jp.V17i2.52
Kusumaningrum M. Sutrisno C. dan Prasetiyono P. 2012. Kualitas Kimia Ransum Sapi Potong Berbasis Limbah Pertanian Dan Hasil Samping Pertanian Yang Difermentasi Dengan Aspergillus Niger. Animal Agriculture Journal 66(2): 37–39.
Munira S. Ode Nafiu L. dan Tasse A. M. 2016. Performans Ayam Kampung Super Pada Pakan Yang Disubttusi Dedak Padi Fermentasi Dengan Fermentor Berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis 3(2): 21–29, Https://Doi.Org/10.33772/Jitro.V3i2.1683
Riswandi. 2014. Kualitas Silase Eceng Gondok (Eichhornia Crassipes) Dengan Penambahan Dedak Halus Dan Ubi Kayu Riswandi. Jurnal Peternakan Sriwijaya 3(1): 1–6, Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.33230/Jps.3.1.2014.1726
Sine Y. Endang D. dan Soetarto S. 2018. Perubahan Kadar Vitamin Dan Mineral Pada Fermentasi Tempe Gude (Cajanus Cajan L.). Jurnal Saintek Lahan Kering 1(1): 1–3, Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.32938/Slk.V1i1.414.
Tabun M. 2017. Kandungan Mineral Silase Bunga Putih (Chromolaena Odorata) Akibat Penambahan Level Tepung Gaplek Yang Berbeda. Kupang.
Wunu M. G. Jermias J. A. Koten B. B. Wea R. dan Ndolu D. A. J. 2016. Perubahan Kadar Kalsium, Fosfor, Dan Kalium Biji Asam Yang Diperam Dengan Nira Lontar Pada Level Yang Berbeda. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran 16(2): 10–15, Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.24198/Jit.V16i2.11570

Downloads

Published

2021-03-30

Most read articles by the same author(s)