Pengaruh Larutan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Bahan Marinasi Terhadap Daya Terima Daging Kambing

The Effect of Wuluh Starfruit (Averrhoa bilimbi L) Solution as a Marinade on the Acceptability) of Goat Meat

Authors

  • Dyah Wahyuni Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan
  • Fitra Yosi Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan
  • Gatot Muslim Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

DOI:

https://doi.org/10.46549/jipvet.v11i1.137

Keywords:

Belimbing Wuluh, Daging Kambing, Marinasi, Sensoris

Abstract

Abstract 

This research evaluated wuluh starfruit (Averrhoa bilimbi L) solution as a marinade on the sensory quality of goat meat. This research was designed using the Completely Randomized Design (CRD) which consisted of 4 treatments: 0, 30, 60, and 90% wuluh starfruit solution. The observed variables in this research were taste, color, aroma, texture, and acceptability. The data were analyzed using the Non-Parametric Kruskal-Wallis test. The results showed that the usage of wuluh starfruit solution up to 90% as a marinade for goat meat had an average score of taste, color, aroma, texture, and acceptability which are not significantly different (P>0.05) compared to the control. It means that the sensory quality of marinated meat was relatively similar to the control. It can be concluded that wuluh starfruit solution up to 90% concentration can be used as a marinade to preserve the sensory quality of goat meat.

Keywords: Wuluh starfruit; Goat meat; Marinade;Sensory.

 

Abstrak 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan larutan belimbing wuluh sebagai bahan marinasi terhadap kualitas sensoris daging kambing. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan: 0, 30, 60 dan 90% larutan belimbing wuluh. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah rasa, warna, aroma, tekstur dan daya terima. Data dianalisa menggunakan uji hedonik Kruskal-Wallis. Hasil analisa data menunjukkan bahwa penggunaan larutan belimbing wuluh hingga 90% sebagai bahan marinasi daging kambing memiliki rerata skor rasa, warna, aroma, tekstur dan daya terima yang tidak berbeda nyata (P>0,05) dibandingkan kontrol. Artinya, daging yang dimarinasi memiliki kualitas sensoris yang relatif sama dengan kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa larutan belimbing wuluh hingga 90% dapat digunakan sebagai bahan marinasi untuk mempertahankan kualitas sensoris daging kambing.

Kata kunci : Belimbing wuluh; Daging kambing; Marinasi; Sensoris.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Dyah Wahyuni, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Program Studi Peternakan, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Fitra Yosi, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Program Studi Peternakan, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Gatot Muslim, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Program Studi Peternakan, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan

References

Djafar R, Harmain RM dan Dali FA. 2014. Efektivitas belimbing wuluh terhadap parameter mutu organoleptik dan pH ikan layang segar selama penyimpanan ruang. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan kelautan. 2(1): 23-28.
Elvira S. 2011. Karakteristik Mutu Daging. Repository IPB. Bogor.
Hadiwiyoto S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Jilid 1. Liberty. Yogyakarta.
Hafid H dan Syam A. 2009. Kualitas organoleptik daging kambing lokal dengan lama pelayuan dan cara pemasakan yang berbeda. Buletin Peternakan. 33 (3) : 178-182.
Hafid H, Nuraini dan Inderawati. 2013. Pengaruh ekstrak buah nenas muda terhadap kualitas sensoris daging kerbau. Agriplus. 23(1): 18-23.
Ismanto A dan Subaihah S. 2020. Sifat fisik, organoleptik dan aktivitas antioksidan sosis ayam dengan penambahan ekstrak daun sirsak (Annona muricata I.). Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis. 10(1). 45-54.
Kartika B, Hastuti P dan Supartono W. 1988. Pedoman Uji Indrawi Bahan Pangan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Maruddin F. 2004. Kualitas daging sapi asap pada lama pengasapan dan penyimpanan. J. Sains Teknol. 4(2) : 83-90.
Muzaifa M. 2013. Perubahan karakteristik belimbing wuluh selama fermentasi asam sunti. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia. 5(2): 7-11.
Naude RT dan Hofmeyr HS. 1981. Meat Production dalam Goat Production, C. Gall. Academic Press. New York.
Nurwantoro N, Bintoro VP, Legowo AM, Ambara LD, Prakoso A, Mulyani S and Purnomoadi A. 2011. Microbiological and physical properties of beef marinated with garlic juice. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture. 36 (3) : 166-170.
Pursudarsono F, Rosyidi D dan Widati AS. 2015. Pengaruh perlakuan imbangan garam dan gula terhadap kualitas dendeng paru-paru sapi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. 10(1) : 35-45.
Soekarto ST. 2002. Penilaian Organoleptik. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Subhadrabandhu S. 2001. Under-Utilized Tropical Fruits of Thailand, (Online), (ftp://ftp.fao.org/docrep/fao/fao/004/ab777e/ab777e00.pdf) diakses pada tanggal 2 Pebruari 2020.
Thomas ANS. 2007. Tanaman Obat Tradisional. Kanisius. Yogyakarta.
Wahyuni D, Yosi F dan Muslim G. 2019. Kualitas sensoris daging kambing yang dimarinasi menggunakan larutan mentimun (Cuccumis sativus L.). Jurnal Peternakan Sriwijaya. 8(1) : 14-20.

Downloads

Published

2021-03-31